Salam Revolusi Kawan !!!. Timbulnya kelompok-kelompok
oposisi yang sering dianggap kelompok yang berseberangan dari system pemerintahan
merupakan klimaks dari rasa ketidakpuasan. Tidak puas akan keadilan dan
kebenaran biasanya menjadi pemicu akan pergerakan perubahan. Revolusi merupakan
perubahan social dan budaya yang berlangsung cepat atau lambat dan bisa
direncanakan atau tidak dan dilakukan tanpa kekerasan atau dengan kekerasan
merupakan langkah akhir yang biasa dilakukan dari sekelompok pengejar keadilan.
Namun disini saya tidak akan mengajak anda mengadakan gerakan revolusi secara radikal, namun mari kita mempraktekkan revolusi dari hati, pikiran dan perbuatan tanpa kekerasan mulai dari diri kita masing-masing. Melakukan perubahan dalam diri memang gampang dan susah, menolak segala macam yang bersifat negative sementara keadaan tidak memungkin, hal ini yang menjadi pekerjaan tersendiri bagi kaum yang ingin melakukan gerakan perombakkan.
Dari revolusi terdapat satu kehendak untuk merobohkan tirani
bobrok, menjebol system yang tak pro rakyat serta membangun kembali system yang
dulunya rusak ke system baru. Untuk itu, mari kita rubah pola hidup kita menjadi
warga kritis akan keadilan, melakukan protes jika ada yang tidak benar dan
menolak segala macam kompromi kejahatan. Berhasilnya roda pemerintahan tak
lepas dari sikap kristis masyarakatnya sendiri.
Kota Bitung yang dikenal sebagai basisnya idustri di Propinsi Sulawesi Utara dan pintu gerbang asia pasifik untuk perdagangan dengan sendirinya akan mengangkat kota yang bersimbolkan tarsius dan ikan ini ke level daerah yang sangat diperhitungkan dari antara beberapa daerah maju di Indonesia. Namun lepas dari itu Kota Bitung juga menyimpan aneka kejanggalan yang akan menghambat iklim ekonomi. Maraknya, isu pungli (pungutan liar), isu korupsi, isu intimidasi jajaran pemerintah, isu penjajahan ketenagakerjaan, isu tak patuhnya perintah undang-undang serta berbagai macam polemic social lainnya akan membawa Kota Bitung ke level keterpurukan. Terpuruknya keadilan, terpuruknya perekonomian harus segera dicegah dan dihentikan secara paksa.
Kota Bitung yang dikenal sebagai basisnya idustri di Propinsi Sulawesi Utara dan pintu gerbang asia pasifik untuk perdagangan dengan sendirinya akan mengangkat kota yang bersimbolkan tarsius dan ikan ini ke level daerah yang sangat diperhitungkan dari antara beberapa daerah maju di Indonesia. Namun lepas dari itu Kota Bitung juga menyimpan aneka kejanggalan yang akan menghambat iklim ekonomi. Maraknya, isu pungli (pungutan liar), isu korupsi, isu intimidasi jajaran pemerintah, isu penjajahan ketenagakerjaan, isu tak patuhnya perintah undang-undang serta berbagai macam polemic social lainnya akan membawa Kota Bitung ke level keterpurukan. Terpuruknya keadilan, terpuruknya perekonomian harus segera dicegah dan dihentikan secara paksa.
Untuk itu saya sebagai penulis serta organisasi mengajak
kepada para pembaca khususnya warga Kota Bitung untuk melakukan gerakan
revolusi di kota yang cintai ini. Menolak dan mengkritisi segala macam tindak
kejahatan, korupsi, pungli, intimidasi dan upaya kompromi jahat disemua level
tatanan kepemerintahan dan kemasyarakatan. Ayo…yang muda, berani dan militan !
lawan ! dobrak ! terobos tirani yang tak pro rakyat. Kembalikan hak rakyat
kepada rakyat !!!
No comments:
Post a Comment