Tugu Trikora Bitung - Sulut |
JAKARTA – Pelabuhan di Indonesia saat ini masih sangat terbatas. Karena itu, biaya logistik di Indonesia cukup besar.Untuk itu, pemerintah terus membuka wilayah baru untuk membantu distribusi nasional dan internasional. Salah satu wilayah yang intensif dikembangkan adalah Bitung.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, kontribusi biaya transportasi perdagangan di Indonesia bisa mencapai 20-25 persen dari nilai barang. Hal itu sangat jauh jika dibanding dengan negara lain. Bayu memberi contoh di Amerika Serikat, biaya logistik mencapai 10 persen, Jepang 11 persen, dan Korea Selatan 16 persen.Pengusaha harus menghitung biaya logistik dua kali. Misalkan saja pengiriman kopra dari Kalimantan ke Jawa, ketika kembali kapal dalam keadaan kosong. Untuk itu harus dipotong alur distribusinya, salah satunya dengan membuka pelabuhan baru, ujarnya saat ditemui di acara Workshop Pengembangan Pelabuhan Bitung di Jakarta, Rabu (19/12).
Ia menambahkan, selama ini pengusaha dari Indonesia Timur harus melalui pelabuhan internasional di Jawa untuk bisa mengekpor komoditinya. Pengembangan Bitung tersebut, lanjut Bayu, sangatlah penting bagi pengembangan perekonomian Indonesia Timur.
Bitung merupakan pintu gerbang nasional untuk akses pasar ke pasar Asia Timur, Amerika, dan Oceania. Namun, Bayu mengatakan, pengembangan Bitung masih mengalami banyak kendala yaitu menciptakan kawasan industri yang kondusif di sekitar pelabuhan sehingga nantinya bisa dijadikan sebagai sumber cargo captive.
Ada dua rancangan yang diusulkan untuk membangun pelabuhan ini, yaitu dengan mengembangkan pelabuhan yang telah ada dan membuat pelabuhan baru. Masih terus di rancang seperti apa modelnya dan tahun depan semoga proyek ini sudah bisa dimulai, ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarunjang mengaku telah menyiapkan 500 hektar rencana lokasi kawasan ekonomi khusus Bitung. Dia juga telah menjaring investor besar sperti CT Corp, Ciputra, Lippo Group, dan Lion Air. Diharapkan dengan adanya grup besar tersebut, investor lain akan mengikuti.
Sedangkan untuk akses transportasi pihaknya telah menyiapkan jalan tol yang menghubungkan Manado ke Bitung. Tol itu menelan biaya investasi sekitar Rp 3,5 triliun. Dua triliun dari pemerintah, sedangakan Rp 1,5 triliun dari pihak swasta. Semua sudah siap, tinggal memulai saja, ucapnya.(uma/kim). http://finance.okezone.net/
No comments:
Post a Comment